Jumat, 21 Januari 2011

Metode Kelulusan Yang Baru, Akankah Lebih Menguntungkan? - The Day Will Be Perfect

Banyak orang yang tak setuju, tak sependapat dan tak menginginkan jika bersekolah beberapa tahun, hanya ditentukan waktu 3-4 hari, yaitu dengan UN (Ujian Nasional)
UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah. Atau lebih gampangnya, UN yaitu semacam test tentang pengetahuan dasar berbagai macam cabang ilmu pengetahuan diantaranya : Bahasa (Indonesia dan Inggris, diujikan secara tak bersamaan) , Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ada kalanya Ilmu Pengetahuan Sosial juga ditambahkan. Tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan tersebut diujikan selama sehari, dengan waktu kurang lebih 2 jam, 1-3 orang jumlah pengawas yang mengawasi peserta UN ditiap-tiap ruangan UN, dengan jumlah peserta 20 orang per ruangan.
UN diujikan untuk siswa tahun ajaran terakhir dari tiap-tiap tingkat. Misal : kelas 6 Sekolah Dasar (SD), kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kelas 12 Sekolah Menengah Atas (SMA).

O.K, kembali pada ketidak-setujuan banyak orang tentang kelulusan hanya didasarkan dari UN selama beberapa hari itu. Karena, sekolah selama beberapa tahun dengan banyak materi pelajaran, hanya ditentukan oleh beberapa hari. Terdengar klise memang. Namun, memang itulah alasannya.
Kemudian, setelah pemikiran panjang dan rapat sana-sini, pemerintah mengumumkan bahwa UN tak serta merta menjadi acuan untuk lulus! Metode baru telah dipersiapkan, yaitu dengan menghitung jumlah nilai rapor ditiap semester kemudian dicari rata-ratanya. Ya, nilai rapor diambil sebanyak 40 % sebagai kelulusan dan sisanya dari nilai UN. Apakah itu cukup menguntungkan dan efektif?

Lalu, katanya mulai tahun ini TAK ADA yang namanya UJIAN ULANG! Jadi siapapun yang tidak lulus, maka akan mengulang. Apakah itu juga cukup adil?
So, what do you think about Ujian Nasional?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar